Tumbuh Tanpa Pelukan Ibu

Rp55.000,00

+ Free Shipping

Tumbuh Tanpa Pelukan Ibu adalah kisah perjuangan Ningsih, seorang gadis kecil dari pesisir Jawa Timur yang tumbuh dalam bayang kehilangan dan luka batin. Sejak kecil, ia harus menghadapi kenyataan pahit ditinggal ibunya untuk selamanya. Kehangatan keluarga yang semestinya menjadi pelindung, justru menjelma menjadi dingin yang menyiksa.
Diusir, berpindah-pindah tempat tinggal, dan dibebani beban hidup yang terlalu berat untuk usianya, Ningsih tetap memilih untuk bertahan. Ia mencari pelukan bukan dari tangan ibu, melainkan dari pengalaman hidup yang mengajarkannya arti kekuatan, kasih, dan keikhlasan. Sekolah menjadi satu-satunya tempat ia berharap, walau sering datang dengan kaki lelah dan perut kosong.
Namun hidup tak selamanya kelam. Perlahan, cahaya mulai datang melalui kehadiran orang-orang baik, hingga pada akhirnya, Ningsih bertemu dengan seorang dosen muda yang melihat dirinya bukan dari masa lalunya, tetapi dari potensi dan ketulusan hatinya. Cinta pun datang sebagai penyembuh, bukan pelarian.
Novel ini tidak hanya menyuguhkan kisah tentang penderitaan, tapi juga harapan. Tentang bagaimana seorang anak bisa tumbuh kuat meski tanpa pelukan ibu, dan akhirnya menemukan rumah sejati di hati seseorang yang mencintainya dengan utuh

Preview Book

Detail Buku

Shella Amania

Daffa’ Putri Dzakiyyah Rachma

Iklil Abiyyu Zhafran, A.Md.A.B.

62-6094-6684-179

165 hlm

14,8 cm x 21 cm

Category:

Tumbuh Tanpa Pelukan Ibu adalah kisah perjuangan Ningsih, seorang gadis kecil dari pesisir Jawa Timur yang tumbuh dalam bayang kehilangan dan luka batin. Sejak kecil, ia harus menghadapi kenyataan pahit ditinggal ibunya untuk selamanya. Kehangatan keluarga yang semestinya menjadi pelindung, justru menjelma menjadi dingin yang menyiksa.
Diusir, berpindah-pindah tempat tinggal, dan dibebani beban hidup yang terlalu berat untuk usianya, Ningsih tetap memilih untuk bertahan. Ia mencari pelukan bukan dari tangan ibu, melainkan dari pengalaman hidup yang mengajarkannya arti kekuatan, kasih, dan keikhlasan. Sekolah menjadi satu-satunya tempat ia berharap, walau sering datang dengan kaki lelah dan perut kosong.
Namun hidup tak selamanya kelam. Perlahan, cahaya mulai datang melalui kehadiran orang-orang baik, hingga pada akhirnya, Ningsih bertemu dengan seorang dosen muda yang melihat dirinya bukan dari masa lalunya, tetapi dari potensi dan ketulusan hatinya. Cinta pun datang sebagai penyembuh, bukan pelarian.
Novel ini tidak hanya menyuguhkan kisah tentang penderitaan, tapi juga harapan. Tentang bagaimana seorang anak bisa tumbuh kuat meski tanpa pelukan ibu, dan akhirnya menemukan rumah sejati di hati seseorang yang mencintainya dengan utuh

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Tumbuh Tanpa Pelukan Ibu”

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart